HIDUP SEDERHANA

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Membaca buku ini mengulang pengalaman yang sama dengan laku baca buku Desi Anwar sebelumnya. Penuh catatan sederhana, 53 tulisan seperti disepuh dari buku diary: dekat, lekat, tanpa sekat. Siklusnya pun agak beragam, ada cerita masa kecil hingga era dewasa yang penuh muatan.

Kisah 'Menjadi Kanak-Kanak' terfavorit, mengajak berefleksi untuk tidak angkuh mengakui kebodohan diri, mengonfrontasi dengan mengecilkan volume selirih mungkin, mundur sebentar, membiarkan diri pada proses yang tidak instan agar tidak terulang. Dunia orang dewasa yang mudah melakukan penghakiman bisa jadi memang monokromatik (Hal. 16). Pengingat diri pula bahwa mengetahui aib seseorang tidak otomatis menyulap diri menjadi suci.

Kisah 'Sakit' mengajak pembaca peka atas alarm diri. Tubuh, perilaku, sikap orang lain adalah alat pengingat atas hal-hal yang sangat mungkin salah karena abai, kengototan, ketidaktahuan, atau kekhilafan (Hal. 91). Jalan pelan-pelan, menangkap momen, lalu menyederhanakannya, bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan energi baik kembali.


Komentar

Postingan Populer