PELABUHAN TERAKHIR
Sumber: Dokumentasi Pribadi |
Baca beberapa jam, selesai. Salah satu buku hasil nitip dipesankan Pak Suami di lapak online, selain Pak A.R. dan Jejak-Jejak Bijaknya dari Penerbit Imania dan Islamic Montessori Reading & Writing-nya Bentang Pustaka. Subtittle-nya begitu tersurat, kisah kasih dua figur publik, yang kubaca setelah kisahnya Ditto Percussion dan Ayudia Bing Slamet.
Pertama tahu dari IG penulisnya, refleks: "Kenapa judulnya itu sih?" Berasa jadul!😁 tapi spill tipis-tipis di kontennya berhasil bikin penasaran untuk baca versi lengkapnya.
Kisah kasih Arda NAFF dan Tantri KOTAK menguatkan, tetapi kisah hidup penulis plus keluarganya yang lebih mencuri perhatian. Selalu kagum dengan cara hidup orang-orang sederhana macam bapak ibunya. Bikin iri dengan cara beliau mengajari adab, cara laku diri, dan memperlakukan orang lain.
Sebagai karya pertama, cara menyampaikan cerita sama persis dengan para narablog yang memulai mengisi lamannya. Aroma bertutur semampu, sejujur, dan senyaman penulisnya jelas terasa. Apresiasi tinggi telah berkenan berbagi: bagaimana sesak, perih, stagnan, dan senang harus disikapi. Sambil baca, tak terasa emoticon :) dan :( banyak nempel di sudut-sudut bagian tulisan.
Kosakata yang baru kutahu:
*rungsing 😀
Komentar
Posting Komentar