DENGAN DIRI...
Hahhh… jeda sebentar setelah pengumpulan data
penelitian yang begitu panjang. Sebenarnya bukan karena tingkat kerumitan
melainkan lebih pada faktor kedisiplinan. Tentang waktu. Sepertinya ajian The Power of Kepepet kadang
disalahartikan pada beberapa hal. Manjur sih, namun hasilnya bisa jadi kurang
maksimal karena kemrungsung ingin
segera ‘matang’. Belum lagi tambahan tekanan pada pikiran yang membuat emosi
cepat terkumpul, meluap, dan jadi muntahan. Dannn di luar kuasa hati, nyiprat kepada orang-orang sekitar. Maafkan!
Baik, penting untuk tetap fokus menyelesaikan
walau idealisme agak terkikis. Ya, agak saja. Karena masih terselamatkan oleh
sisi batin yang berujar ‘sontoloyo’ bila sampai tengil menodai rejeki. Aku
tidak se-konyol itu! Maka sabar adalah sikap gratis yang harus terus dirintis.
Sulit? Iya. Tapi yang sulit itu bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Ojo
janji lah, mbokan angel nepati. Sudah bertahun-tahun begini, tanda belum
mampu memperbaiki diri. Allah saja yang maha baik, begitu baik, terus memberi
kesempatan yang sama. Rasanya cukup malu untuk tidak mengubah pola, menyambut
kucuran rahmat berikutnya. Pola pikir! yang akan menjadi sopir untuk setiap
‘penumpang’ hingga selamat sampai tujuan, meski (jelas) bukan tanpa halangan.
Dannn itu bukan janji, bukan mimpi, namun niat yang dibawa dari hati.
Setulusnya, saestu.
GS A/3 - 03.02 AM
*w/ kolak pisang. Jam segini? Siapa takut!
Komentar
Posting Komentar