(HIBAH) BUKU LAWAS!
Mau buku gratis? Tapinya second yaaaa…
Ini ‘program’ baru yang tercetus belum lama,
haha…
Aku suka beli buku (baru, second, bookstore,
ataupun ng-online), ngikutin
perkembangan buku terbaru juga (selain memang dibaca [walau ngantreee lama
karena sok sibuk], juga untuk jelasin perkembangan penerbitan buku di Makul
Penyuntingan)…
Kalau sudah selesai baca, paling bikin review singkat atau resensi simple… sekadar ngingat kembali apa
esensi dari buku tersebut… setelahnya? Nah lho, bingung… secara fisik, tuh buku
pasti butuh pemeliharaan… minimal butuh tempat untuk “nongkrong”… intinya aku
tidak punya tempat buat nampung, rumah kecil (tapi nyaman, hehe) ini sudah
sangat sesak… Jadi, ga punya perpus pribadi? Belummmmmm… Koleksi pribadi mah
tetap ada terutama buku-buku referensi alias buku teks… Nah kalau yang semacam
novel dan teman-temannya, biografi, buku bacaan non-akademis gituuuu gimana
nasibnya?
Ada sebagian yang tertampung di rumah Klaten
sih, lumayan lah jumlahnya, dan sebagian besar sudah TERBACA juga… sebagian
besar lainnya kuberikan cuma-cuma ke saudara… semoga bermanfaat, aamiin… terakhir
kuingat, kuberikan pada anaknya si budhe yang momong Kinash nih, haha… pas mau pulang ke Tegal, kutawari: “Dhe, mau
bawa buku second buat anaknya? Taruh
di kardus kekkk”, jawabnya pun manggut-manggut… eh salah, ngangguk-angguk
gembira….
Bukan tidak sayang, bukaaaaaan, tapi lebih
karena tempat (sebenarnya lebih pada pemeliharaannya) yang tidak memungkinkan…
dan satu alasan yang lebih esensial: AGAR SESEGERA MUNGKIN SAMPAI DI TANGAN
PEMBACA BERIKUTNYA… dengan begitu, asumsinya buku tersebut bisa lebih memberi
manfaat pada lainnya… banyakan pasti disimpan yaaaaa, ditata rapi di rak,
bahkan ada yang buat pajangan, OMG…, tapi
sah-sah saja sih… pilihan, bro!
seperti tadi kubilang ya, sebagian besar buku referensi juga kusimpan baik…
Beberapa waktu lalu kepikiran satu hal, kalau
diberikan ke satu orang saja (secara terus menerus) mungkin kebermanfaatannya
akan kurang maksimal. Walaupun kalau pas ngasih, aku selalu sampaikan: “Kalau
selesai baca segera ‘hibahkan’ lagi pada lainnya (entah dengan cara apa)”.
So, kupikir baik bila dilelang saja buku yang
selesai baca, biar teman lain, yang berminat, berkesempatan baca juga (bahkan
memilikinya)… berharapnya sama, selesai baca, segera ‘dilempar’ ke pembaca
berikutnya… so, tuh buku lebih maksimal manfaatnya…
Kucoba pagi ini… kutawarkan buku yang selesai
kubaca beberapa hari lalu via facebook…
tulisan Edi Sutisna… tentang SEDEKAH… based
on true story… banyak hikmah yang menguatkan… so, kupikir harus segera
‘pindah tangan’ untuk diambil ‘sari’nya lagi… lumayan juga jumlah yang berminat
mendapatkan, namun peminat pertamalah yang lebih berhak… semoga bermanfaat…
semoga menjadi ladang kebaikan yang mendapat ridho Allah Swt, aamiin…
GS A/3
– 23.42
Mommy
Kinash
Mauuuu
BalasHapusMauuuu
BalasHapusMauuuu
BalasHapusHehe...
BalasHapus