Sabtu, 08 April 2023

GIVING IS BLESSING

 

Sumber: https://zhanglab.c2b2.columbia.edu/index.php/Giving


Pagi ini rencana jemput Kak Kinash pascaagenda Pesantren Ramadan di sekolah sejak 3 hari yang lalu. Niatnya jemput pukul 10.00 WIB sesuai jadwal, tetapi info dari grup WhatsApp orang tua murid (OTM) terkait perubahan jadwal menjadi pukul 08.30 WIB membuatku dan si kecil Raya agak buru-buru mandi pagi :) Walau agak ngebuuut, alhamdulillah kak Kinash tidak menunggu lama. Secara empati, nggak tega kalau harus nglangut nunggu, apalagi baru saja beraktivitas yang jauh dari rumah. So, berusaha untuk sesegera mungkin sampai sana. Alhamdulillah, arus lalin depan sekolah cukup lancar. Bisa jadi karena jadwal penjemputan yang memang sudah diatur oleh sekolah. Alhamdulillah pula, kami dapat tempat parkir representatif, pas depan gerbang, sehingga tidak perlu jalan jauh. Kami putuskan, ayah yang turun dan masuk untuk jemput sekaligus bawa barang-barang Kak Kinash. Saya tetap di mobil, berbagi tugas jaga si kecil Raya, dan menggeser beberapa barang di bagasi agar muat untuk tas baju Kak Kinash.

Selang beberapa menit menunggu, saya melihat-lihat situasi sekitar gerbang. Lalu lalang para OTM yang menjemput cukup frekuentatif. Beberapa OTM ada yang membawakan koper, ada yang sambil memanggul kasur lipat, menenteng bantal, ada pula yang sambil ngempit piala. Hmmm... mungkin anaknya baru saja memang lomba atau dapat apresiasi dari penyelenggara acara. Alhamdulillah, ikut bahagia melihatnya :) Salah satu OTM yang keluar gerbang berikutnya adalah seorang ibu dengan rambut dicepol, terlihat apa adanya seperti biasa karena memang saya beberapa kali bertemu dengan beliau. Kami tidak saling kenal dekat, tetapi cukup tahu beliau OTM salah satu teman Kak Kinash sejak dari TK :) Tidak lama kemudian, turut muncul di belakang beliau, bapak berkacamata, dengan tinggi sepantaran. Iya, beliau suaminya. Beberapa kali saat acara kumpul OTM, beliau hadir bersama pula, tidak cukup asing bagi saya.

Perhatian saya masih terus berlanjut, sambil sesekali melongok ke dalam karena ayah dan Kak Kinash belum muncul juga, mungkin masih mengemas barang-barang. Suami-istri ini kulihat melongok random ke beberapa arah. Seperti mencari-cari sesuatu atau seseorang. Tak berapa lama, dari arah belakang mobil saya, seorang satpam berlari kecil. Bapak paruh baya berkacamata itu terlihat mengeluarkan amplop putih dari saku celana, menempelkan pada tangan pak satpam, dan berucap singkat. Entah apa yang beliau sampaikan, setelahnya kulihat pak satpam sedikit membungkukkan badan sambil berucap singkat pula. Hmmm... bisa jadi semacam ucapan terima kasih atas pemberian. Rasanya seketika cleeeees di hati. Turut senang. Nggak peduli apa yang diberikan, berapa, untuk apa, dsb. Saya lebih fokus pada bersyukur ada yang berkenan berbagi, bersyukur karena bisa jadi ada yang terbantu.

Eh, ternyata adegan belum berhenti. Bapak berkacamata itu melongok kembali, mencari-cari, dan sambil seperti bergumam kepada pak satpam. Beberapa detik kemudian, muncul pak satpam kedua, beliau melakukan hal yang sama, menyerahkan amplop putih. Diikuti kembali oleh pak satpam ketiga. Terakhir, meski harus menunggu 2-3 menit, muncul pula pak satpam yang keempat. Perlakuan sama diterima keempatnya. Kemudian beliau terlihat pamit, berbalik badan, menuju mobil diikuti pula oleh istrinya. Huuuuh... beberapa detik rasanya terhenti :) beberapa lema yang terpikir untuk menggambarkan hal itu: take action sederhana dan terasa ringan karena diiringi senyuman dari si pemberi, membahagiakan karena hal tersebut jelas terpancar bagi si penerima, dan indah bagi saya yang taksengaja menyaksikan. Barakallah, semoga Allah Swt melanggengkan praktik-praktik baik yang seperti ini 💚

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAH PAKAR ADOBSI