MOJOK: Tentang Bagaimana Media Kecil Lahir, Tumbuh, dan Mencoba Bertahan
Sumber: Dok Pribadi |
Sudah
pernah akses mojok.co kan ya?
Nah,
buku ini menceritakan dapur redaksinya. Iya, mungkin maunya mbuat ala-ala The
Toyota Way gitu kali, hahaha. Buat
saya, Mojok adalah Iqbal (Aji Daryono) dan Iqbal adalah Mojok, hahaha. Pertama
kenal mojok karena tulisan-tulisannya mas Iqbal. Walau bukan awak redaksi, dia
adalah kontributor kerens. Kalau di ranah akademik, tulisan mas Iqbal
(khususnya selama ontrang-ontrang pilpres kemarin) bisa masuk kategori
terindeks Scopus – Q1. Setelahnya, saya baru
familiar dengan nama kepala sukunya, mas Puthut EA, lewat cerpen-cerpen
kerennya. Diikuti, jadi follower-nya Gus Mul, si Pemred, yang selera humornya
ngedhap-ngedhapi bin nggegirisi.
Dua
belas awak mojok menyumbangkan tulisan pengalaman selama turut membesarkan
mojok. Peran mereka berbeda-beda: awak redaksi, ilustrator, medsos content planner, webmaster, hingga kurator.
Karena perbedaan itulah, pola tulisan dalam buku ini juga beda-beda (baca:
njomplang). Kalau diibaratkan sebuah
grafik, terus terjadi penurunan dari bagian I hingga bagian V. Drastis.
Saat
mendapati tulisan mas Puthut, Bana, Gus Mul di bagian-bagian awal langsung
muncul simpulan “seru nih buku!”. Namun, begitu masuk bagian II, mulai garing
euy :). Eh, tapi saya maklum, buktinya tetap saya baca sampai akhir.
***
Mojok
adalah media ‘kecil’ berawak 15 orang. Lahir saat perubahan-perubahan begitu
cepat dan menjadi sebuah tuntutan. Skema media digital mengharuskan seluruh
komponen di dalamnya pandai membaca zaman. Strategi konten, kekhasan,
platform, inovasi, dan terobosan terus didiskusikan dalam internal. Apa pasal? yaaa…
spesies bernama netizen maunya dimanjakan dengan tampilan berkesan.
Mojok,
ternyata bukan media yang kokoh berdiri dengan trengginas. Ia pernah ambruk,
tutup, menyusul banyak media-media lain yang telah berstatus “almarhum”
sebelumnya. Namun, ternyata Mojok hanya mati suri. Ia hidup kembali berkat
bantuan pernapasan dari Tirto.id. Kini Mojok reborn makin banyak akal dan tetap
sedikit nakal.
Sukses ya, Jok. Jangan bikin
kami makin terpojok!
Komentar
Posting Komentar