Rabu, 12 Februari 2020

PENDEKAR BAHASA

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Awal minggu, menuntaskan satu buku. Kumpulan esai karya Holy Adib ini memberi narasi panjang tentang keasyikan, sekaligus kepelikan dunia kebahasaan. Yaaa... miriplah dengan dunia persilatan :) Oleh karena itu, bahasa Indonesia butuh 'pendekar-pendekar' yang turut serta bersiaga.

Pendekar bahasa adalah mereka-mereka yang tidak berbasis ilmu bahasa, tetapi menyumbangkan pemikirannya bagi kemajuan bahasa Indonesia (Hal. 19). Siapa sajakah mereka? Cukup banyak 'para pendekar' yang disebutkan. Buat saya, ada 4 yang cukup familier.

Pertama, Prof. Liek Wilardjo, fisikawan dari UKSW Salatiga. Berselancarlah di mesin pencari sebentar dan Anda akan mendapati Kamus Fisika dan Kamus Umum Istilah Ilmu Dasar berada diantara deretan karya beliau, yang sebagian besar dalam bidang sains tentunya.

Kedua, Prof. Mien A. Rifai, peneliti utama LIPI di bidang Botani. Deretan sumbangsih beliau: a. Kamus Mikrobiologi, b. Kamus Istilah Biologi, c. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah, dan masih banyak lagi. Karya-karya yang bermodal kepedulian penuh terhadap bahasa Indonesia.

Ketiga, Ivan Lanin, sarjana Teknik Kimia dan magister Teknologi Informasi. Padanan-padanan kata di bidang Teknologi Informasi coba dikuliknya. Imbauan penggunaan bahasa Indonesia via akun twitter-nya cukup kontinu. Karya Uda Ivan berjudul Xenoglosofilia: Kenapa Harus Nginggris? juga turut memberi penguatan.

Keempat, Gustaf Kusno, dokter gigi militer berpangkat kolonel. Ulasan-ulasan kebahasaannya diterbitkan dalam bunga rampai berjudul Gara-Gara Alat Vital dan Kancing Gigi. Tulisan ringan yang mencerahkan.

Jurus-jurus maut para pendekar tersebut turut membawa angin segar di tengah tantangan era plus sikap negatif penutur asli bahasa Indonesia. Ulah "hipnotis" oleh beberapa pihak bahwa menggunakan bahasa Indonesia bukan sesuatu yang penting harus diakui berhasil membawa masyarakat pengguna bahasa Indonesia serempak mengidap penyakit Xenomania bahasa.

Apakah Xenomania bahasa itu? Hmm... tunggu tulisan saya berikutnya ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAH PAKAR ADOBSI