Rabu, 29 April 2020

THE PROFESSORS: HIKAYAT BEGAWAN DARI KAMPUS SEKARAN (BAGIAN 2)

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Pada bagian kedua ini, 10 profesor UNNES berhasil tertangkap dalam narasi panjang penuh perjuangan. Menggenapi kisah 13 guru besar pada Bagian 1, dari 45 yang dituliskan.

Sempat terpikir, mengapa semua cerita diawali dengan kenelangsaan? Kemudian, sampailah pada satu simpulan: dengan izin Allah, kerja keras akan berbuah manis mengiringi pergerakan takdir!

Saya terkesan dengan 3 kisah hidup yang memberi gambaran keasyikan bercengkrama dengan keyakinan (diri). 

Kisah Prof. Hardi Suyitno (FMIPA) yang berikrar tidak akan mencontek saat sekolah adalah hal sederhana tetapi bukan hal biasa. Petuah Plato dipercaya benar 'Is the school, is the state'; bagaimana kondisi sekolah, begitulah kondisi negara. Maka, tak mendukung aksi curang merupakan pilihan untuk menang.

Bagi beliau, capaian akademik bukanlah satu-satunya indikator kesuksesan. Kemampuan membaca keadaan, pengalaman berorganisasi, dan kompetensi bernegosiasi mesti digali sebagai penunjang yang andal. 

Dalam diri Prof. Rasdi Ekosiswoyo (FIP) karep dan greget disatukan selalu. Beliau mencuatkan kembali istilah GBHN (Guru Besar Hanya Nama) untuk mengkritik kaum akademisi yang tak produktif.

Para akademisi tak diperkenankan berlama-lama rebahan di bawah tempurung :), artinya harus berani go public, jaga kualitas publikasi, dan terutama: hindari do nothing

3. Prof. Nathan Hindarto (FMIPA) adalah pejuang. Baginya hidup sederhana bukanlah hal yang memalukan. Mie instan, jualan sisir dan kosmetik KW-KWan, serta nambal ban mendekatkannya pada kenyataan "sing penting iso tetep sekolah"

Dalam mengemban jabatan, amanah dijalankan sebagai pengabdian. Beliau tak berambisi meraih, pun tak kehilangan saat melepas. Menegur tanpa menyakiti dipilih sebagai pendekatan. 

Kejujuran mesti dijunjung tinggi dalam dunia keilmiahan. Tidak memanipulasi hasil penelitian/percobaan, misalnya. Ah ya, ini penting, serupa nasihat Prof. Tjetjep (FBS) yang pernah tertuang pada review bagian 1.




BERSAMBUNG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAH PAKAR ADOBSI