Alhamdulillah. Agak kaget juga ini dapat info mengenai rilis nama Peneliti dan Pengabdi Berprestasi Universitas Negeri Semarang 2020. Tahun-tahun sebelumnya belum pernah ada.
Usut punya usut, ternyata ini semacam apresiasi atas kinerja peneliti dan pengabdi tahun 2019 lalu. Secara pribadi, tidak ada target apapun sih tahun lalu. Intinya menjalankan proses meneliti dan mengabdi semaksimal mungkin saja. Hanya, "energi internal" tahun lalu memang agak berbeda.
1. Observasi awal sebelum penelitian dan pengabdian amat maksimal, sehingga ketika proses menyusun proposal tinggal bikin mind mapping, ngembangin gaya "story telling" dalam menyusun latar belakang, dan cermati kembali tiap inci panduan penulisannya.
2. Mencermati dan menerapkan ilmu yang diperoleh saat diskusi terpumpun mengenai penelitian dan pengabdian dengan para senior keren: Prof. Amin, Drs. Sunyoto, Dr. Isti, Dr. Nana, Prof. Ocky, dan hmmm... satu lagi dari Teknik Kimia - UNDIP (lupa nama beliau).
3. Selalu teringat ucapan Prof Tjetjep dalam buku Begawan dari Sekaran: "Siapapun atau apapun nantinya kamu, kejujuran adalah hal yang utama. Jangan pernah mengumpulkan hasil kerja ilmiah yang palsu. Manusia hidup yang dilihat adalah integritasnya".
Tahun ini? Be better lah ya!
#semangats
Jumat, 09 Oktober 2020
PENELITI DAN PENGABDI BERPRESTASI 2020
KOMPETISI PENULISAN ARTIKEL JURNALISTIK KEMDIKBUD RI
Alhamdulillah. Tahun ini finis di posisi 6 besar lagi. Masih sama seperti tahun lalu.
Not bad lah ya 😂
Ada 3 portofolio karya yang saya ikutsertakan.
1. Menjaga Ekosistem Perbukuan (Tribun Jateng)
2. Di Mana Mahasiswa Bisa Publikasi Karya? (linikampus.com)
3. Minimalkan Literacy Shaming (Tribun Jateng)
Panitia mengonfirmasi artikel terakhir lah yang masuk penilaian tahap akhir.
Artikel tersebut terpantik dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang saya lakukan tahun lalu.
Tahun depan posisi berapa? Belum tahu lah 😆
Yang pasti saya akan terus membaca, membaca, membaca, dan menulis! 💛
Terima kasih, Biro Kerja Sama dan Humas Kemdikbud RI.
Terima kasih, Tribun Jateng.
Terima kasih, LPPM Universitas Negeri Semarang.
CRITICAL ELEVEN
Sumber: Dokumentasi Pribadi Kita punya sekelumit bagian dari hidup yang bisa melumpuhkan kita seketika, tanpa aba-aba (p.310)

-
“Teknologi memberikan potensi kepada kehidupan untuk berkembang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya – atau untuk menghancurkan diri...
-
Sumber: Dokumentasi Pribadi Membaca buku ini sebanding dengan menyimak percakapan seorang pemuda dan filsuf yang ditemuinya. Pembaca diper...